Pada hari Senin, 8 Fabruari
2021, kami diajar oleh Prof. Imam Suprayogo dengan mata kuliah analisis
kebijakan pendididikan Islam pada jenjang doktoral program studi manajemen
pendidikan Islam. sebagai pengantar perkuliahan beliau memberikan beberapa
arahan atau bahasan sebagai berikut:
1. Kuliah jenjang doktoral pada intinya adalah penyelesaian
disertasi, didalamnya mencakup 3 hal, yakni:
- menjelaskan
- memprediksi
- alat
kontrol
2. Jika ingin mengangkat judul disertasi berkenaan dengan pesantren
sangat kompleks, hal ini bisa didapati problem-problem
di dalamnya, seperti sustabilitas pesantren dalam penyelenggaraan pesantren artinya
sektor penunjang ekonomi dalam keberlangsungan pesantren jika tidak memiliki
sebuah sektor pendapatan dan hanya mengandalkan dari pembayaran santri, ini sangat
mengkuatirkan dalam survivor pesantren, sehingga perlu adanya terobosan terobosan
inovasi pengembangan pesantren seperti ada sumber ekonomi, dan lain sebagainya
3. Selain itu juga bisa mengangkat judul berkenaan dengan keberadaan
Yayasan pada sebuah Lembaga Pendidikan. Yang secara teori keberadaan Yayasan semestinya
adalah menghidupkan sebuah Lembaga Pendidikan sekolah, misalnya. Namun pada
realitanya keberadaan Yayasan hanya sebagai pelengkap karena secara kinerja
tidak memiliki peran yang signifikan disebabkan keterbatasan dana misalnya, dan
lain sebagainya namun orang-orang yang berada di Yayasan ingin tetap dihargai
dan dihormati oleh pengelola lembaga pendidikan. Dalam banyak kasus, banyak konflik Yayasan
dengan pengelola Lembaga Pendidikan sehingga mengakibatkan Lembaga tersebut
merosot dan bahkan tutup
4. Proses sebuah pengetahuan menjadi sebuah ilmu itu jika diilustrasikan
sebagai berikut:
5. Perihal pengelola Lembaga tidak
jarang kesulitan dalam pengembangan Lembaga yang dikelola bahkan redup, ini
bisa menjadi renungan dari apa yang diperintahkan Allah di dalam al-Qur’an, bisa
diilustrasikan sebagai berikut:
Ilustrasi diatas artinya yang paling dasar perintah Allah untuk manusia adalah qira’ah, sehingga pengelola lembaga harus banyak membaca literatur-literatur berkenaan dengan pengelolaan Lembaga Pendidikan, dilanjutkan dengan adanya suatu kesadaran akan pentingnya mengembangkan Lembaga Pendidikan, sehingga hal itu diperlukan sebuah kebangkitan untuk mencapainya itu dan sebelum pada tahap berjuang harus dilandasi dengan hati yang bersih atau ikhlas, tahap selanjutnya berjuang dengan sekuat tenaga bukan untuk dirinya sendiri namun mengharap ridho Allah SWT, dan untuk menggapai ridho Allah terlebih dahulu harus disertai dengan selalu mengagungkan nama Allah SWT dan bersabar
6. Bicara
tentang manajemen sumber daya manusia di Lembaga Pendidikan, sebenarnya yang
menjadi fokus kajian hanyalah 2 hal, yakni guru dan siswa. Sehingga Ketika 2 hal
tersebut dikelola bagus, maka Lembaga akan menjadi bagus
7. Pada zaman
dahulu orang Ketika ingin mondok di sebuah pesantren yang dilihat adalah
keahlian kelimuan di pesantren tersebut sehingga pilihan itu menjadi cerminan
keingingan bidang apa yang ingin dikuasainya, seperti contoh:
a. Bidang Bahasa atau qawaid, KH Makhrus,
pesantren Lirboyo kediri
b. Tasawuf, KH Hamid pasuruan, dan KH
Kholil bangkalan
c. Fikih, KH As’ad samsul Arifin, asembagus
d. Hadits, KH Abdullah faqih, langitan Tuban
e, al-qur’an dan pemikiran Islam, KH Hasyim
Asyari, Tebuireng Jombang
f. dan lain sebagainya
model-model pendidikan itu sebenarnya juga
sama dipakai di Amerika Serikat, seperti:
a.
Hukum, Harvard university
b.
Pendidikan, Oregon
c.
Ekonomi, Brackley
d.
Dan lain sebagainya
Dengan demikian sejatinya model Pendidikan
pesantren di indoensia itu manjadi role model dalam pengembangan
keilmuan pesantren
8. Dalam
penyelesaian disertasi yang berkenaan dengan menulis isi disertasi lebih
efektif dengan mengedepankan rasa atau hati dibanding dengan otak atau pikir .
karena jika dikedepankan otak atau pikir dulu maka berakibat dalam penyusunan isi
disertasi kita akan merasa tidak sempurna terus sehingga tidak selesai selesai.
Oleh karena itu jika isi tulisan keluar dari rasa atau hati itu akan mengalir
dengan sendirinya dan disertasinya bisa selesai. Sehinggga hati itu jangan
dibelenggu oleh sesuatu yang membuat tidak berkembang akibat perasaan dalam
diri kita sendiri. Seperti maqolah berikut bisa menjadi renungan bagi kita
semua, yakni:
العلم فى الصّدور
Ilmu
terdapat di dalam hati
Demikian sedikit uraian isi dari perkuliahan
Bersama prof. Imam Suprayogo, semoga bermanfaat. Jika ada kekurangan harap dimaklumi
dan kami mengharap kritikan yang membangun.
والله اعلم بالصّواب
0 comments:
Post a Comment